Standar Audit dan Akuntansi Global
1 Comments
MAKALAH STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Nama : Syifa Fauziah
NPM : 28213765
Kelas : 4EB28
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IFRS
(Internasional Financial Reporting Standards) saat ini selalu menjadi
pembahasan akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik domestik, regional,
maupun internasional. Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan
setiap negara, terutama untuk negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan
negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang
dinilai memiliki manfaat dalam peningkatan arus investasi global. Hal tersebut
memungkinkan adanya kemudahan akses perusahaan domestik melakukan ekspansi
secara internasional tanpa kesulitan atas penyesuaian laporan keuangan
perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi
standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan mencakup
penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara
IASB (International Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan
kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan
pelaporan. Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun
konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam
standar yang sudah ada.
Konvergensi
Akuntansi mencakup konvergensi (1) standar akuntansi (yang membahas ukuran dan
penyajian), (2) penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa
efek yang dibuat oleh perusahaan go public, dan (3) standar audit). Pada
akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam pelaporan
keuangan di dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang
aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar, perusahaan,
regulator, maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai negara
sehingga sejalan dengan tuntutan pelaporan keuangan di era arus globalisasi
yang kian berkembang pesat. Pemaparan singkat di atas melatarbelakangi tim
penyusun untuk menyusun makalah berjudul “Standar Audit dan Akuntansi Global”.
Judul tersebut diambil dari judul pada pertemuan ke-8 (tujuh) materi mata kuliah Teori Akuntansi.
B.
Topik Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang di atas, tim penyusun membuat topik permasalahan terkait makalah
“Standar Audit dan Akuntansi Global” sebagai berikut:
- Apakah maksud dari konvergensi standar akuntansi?
- Apa saja manfaat konvergensi akuntansi?
- Apa saja peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional?
- Apa saja organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi standar akuntansi?
- Bagaimana organisasi-organisasi besar internasional yang mendukung konvergensi standar akuntansi?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pemahaman pembaca terkait
konvergensi standar akuntansi secara internasional. Tim penyusun mengharapkan
pembahasan dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dalam memahami
dan menganalisa perkembangan konvergensi standar akuntansi secara internasional
dan dampaknya terhadap arus globalisasi.
PEMBAHASAN
A. SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL
1.
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan.
Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board)
tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor
serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini
jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk
mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim
investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers
melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip
akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2.
Kritik terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar
internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak
mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi
yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan
bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social,
dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah
cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang
tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini,
sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang
berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional
bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar
yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
3.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi
yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan
keuangan lintas negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama
(yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih
dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar
negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.
4.
Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya
diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah
diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan
terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi
IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam
proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan
usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons
alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM
SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan
standar akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar
akuntansi tersebut:
- Tahun 1973: Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
- Tahun 1976 : Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- Tahun 1977: Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
- Tahun 1977 : Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
- Tahun 198 : London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- Tahun 1989: IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- Tahun 1996 : Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- Tahun 2001 : Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
- Tahun 2002: IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
- Tahun 2003: European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- Tahun 2004 : Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
- Tahun 2005: Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
- Tahun 2006: IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- Tahun 2007: SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR
INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
1. International Accounting
Standards Board (IASB)
Tujuan
dari IASB adalah :
- Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2. Commision of European Union (EU)
Uni
Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya.
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan
standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni
Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke
seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi
dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
- Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
- Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
- Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
3. International Organization of
Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO adalah:
- Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
- Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
- Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International Federation of
Accountants (IFAC)
Misi
IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi,
memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah
kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar
Pemerintahan PBB Dalam International Standards of Accounting and
Reporting (ISAR)
ISAR
didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas,
dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk
meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
6. Organization of Economic
Cooperation and Development (OECD)
OECD
merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian
pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD
dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD
mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan
prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan
pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sector Negara maupun
swasta.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi
perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi
setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan
dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS
di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi
IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional,
namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala
internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA
Choi,
Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi Internasional Jilid 2. 2010.
Jakarta: Salemba Empat.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.