MAKALAH AKUNTANSI KOMPARATIF



Nama : Syifa Fauziah
NPM : 28213765
Kelas : 4EB28
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar, tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar.
Setiap negara pasti memiliki Standar Akuntansi Keuangan yang berbeda-beda. Hal ini bisa dilihat dari bedanya falsafah di masing-masing negara, seperti kondisi ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum, serta pertahanan dan keamanan masing-masing negara. Tentu saja faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi ataupun dapat membedakan suatu Standar Akuntansi Keuangan suatu negara dengan negara yang lain. Faktor-faktor tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi Standar Akuntansi Keuangan.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sector swasta dan public. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Meskipun standar akuntansi sudah ada di masing-masing negara, namun sering sekali hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan negara. Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif. Dari masalah di atas maka penulis tertarik untuk membahas mengenai akuntansi komparatif di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggirs, Jepang dan Perancis.

1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat, Inggris dan Jepang?
b. Apa persamaan Sistem Akuntansi Keuangan pada negara Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang?

1.3 Tujuan 
a. Mengetahui Sistem Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
b. Mengetahui apa persamaan Sistem Akuntansi Keuangan pada negara Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997: 18) mendefinisikan akuntnasi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.

2.2 Standar Akuntansi
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain :
  • Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi lemah dan tidak efektif.
  • Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara sukarela.
  • Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.
  • Di beberapa Negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri. 
 
Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui (1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang baku sebagai berikut :
  • Dapat menyajikan informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat yang jelas. Konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
  • Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
  • Memberi pedoman database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan peraturan ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi dan tujuan-tujuan lainnya.
  • Dapat menarik para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melalukan penelitian.
Profesi auditing cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajiar (khusus yang dipengaruhi Inggris) dan auditor lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan negara dengan hokum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.

BAB III PEMBAHASAN
a. AMERIKA SERIKAT
Akuntasi di Amerika serikat diatur oleh badan sector sawasta ( Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB ). Hingga tahun 2000, Institut Amerika untuk Akuntan Publik ( American Institute of Certified Public Accountants – AICPA ).

i. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
System AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS diberntuk berdasarkan hokum Negara bagian, bukan hokum federal. Prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum ( GAAP ) terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan. Karena, FASB dan SEC mempertimabangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip. 

ii. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini : 
  • Laporan manajemen
  • Laporan auditor
  • Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif dan laporan ekuitas pemegang saham)
  • Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
  • Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
  • Catatan atas laporan keuangan
  • Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
  • Data kuartal terpilih

iii. Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungka usahanya. Menggunakan biaya historis untuk menilai aktiva berwujud dan tidak berwujud. Metode LIFO, FIFO dan rata diperbolehkan dan digunakan secara luas dalam penetuan harga persediaan. LIFO yang popular karena dapat digunakan untuk keperluan pajak penghasil federal. Pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban.

b. INGGRIS
Akuntasi di inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Masyarakat akuntansi pertama yang diakui adalah masyarakt akuntansi di Edinburgh, yang disahkan oleh akta kerjaan pada tahun 1854. Masyarakat yang serupa secara resmi diakui di Glasgow pada tahun 1855 dan di Aberdeen pada tahun 1867. Akuntansi profesiona bermula pada masyarakat professional ini.

i. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Kegiatan perusahaan yang didirkan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang undang perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1981 direktif keempat UE diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip akuntansi dan konvensi dasar akuntansi.
Undang undang tahung 1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
  • Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akural
  • Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah
  • Prinsip konservatisme diterapkan, khususnya dalan pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui
  • Penerapan kebihakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibakan
  • Prinsip kelangsungan usaha diterapkan unguk perusahaan yang menggunakan akutansi
 
Berikut enam badan akutansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
  • Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in Scotland – ICAS)
  • Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants Ireland – ICAI) 
  • Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales ( The Institue of Chartered Accountants in England and Wales-ICAWE ) 
  • Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat ( the Association of Chartered Certified Accountants – ACCA) 
  • Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi (The Chartered Instute of Management Accountants – CIMA)
  • Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi ( the Chartered Institute of Public Finamce and Accountancy – CIPFA )  
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.

ii. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan di inggris termasuk yang paling komprehensif didunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
  • Laporan direksi
  • Laporan laba dan rugi dan neraca
  • Laporan arus kas
  • Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui
  • Laporan kebijakan akuntansi
  • Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
  • Laporan auditor

iii. Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Aktiva dapat dinilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan keduannya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar pengukuran yang digunakan terhadap aktiva terkait. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar provisi penuh untuk kebanyak perbedaan waktu.

c. JEPANG
i. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hokum komersial, undang undang pasar modal dan undang undang pajak pernhasilkan perusahaan. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Seluruh perusahaan yang dirikan menurut hokum komesial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam “ aturan aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.

ii. Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal hal berikut :
  • Neraca 
  • Laporan laba rugi 
  • Laporan usaha 
  • Proposal atas penetuan pengguna ( apropriasi) laba ditahan 
  • Skedul pendukung
Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan, yang meliputi :
  • Perubahan dalam modal sahan dan cadangan wajib 
  • Perubahan dalam obligasi dan utang jangka pendek dan jangka panjang 
  • Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi 
  • Aktiva dalam penjaminan
  •  Jaminan utang 
  • Perubahan dalam provisi 
  • Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang, saham pengendali 
  • Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan tersebut 
  • Piutang yang berasal dari anak perusahaan 
  • Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang menimbulkan konflik kepentingan 
  • Remunerasi yang dibayarkan keapda direktur dan auditor wajib

iii. Pengukuran Akuntansi
  • Akun perusahaan secara  terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi 
  • Anak perusahaan dikonsolidasikan 
  • Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi selama maksimum 20 tahun 
  • Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan oprasionalnya 
  • Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar 
  • FIFO, LIFO dan rata rata seluruhnya merupkan metode arus biaya yang dapat diterima 
  • Aktiva tetap dinilai sebesar biaya perolehan dan disusutkan seusai dengan hokum pajak 
  • Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya 
  • Pajak tangguhan terjadi untuk seluruh perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode kewajiban

BAB IV KESIMPULAN
Standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris dan Jepang dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi hokum, sosial dan ekonomi masing-masing negara tersebut. Walaupun berbeda namun ketiga negara tersebut memiliki kesamaan yakni dalam pelaporan keuangan. Amerika serikat, Inggris dan Jepang membuat pelaporan keuangan yang sama yakni laporan laba rugi, neraca, laporan auditor dsb.

DAFTAR PUSTAKA
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek. International Accounting. Jakarta: Salemba Empat,2005.