Circular Flow
Activity
Model
circular flow membagi perekonomian
menjadi empat sektor :
- Sektor rumah tangga (households sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogeny dan identik.
- Sektor perusahaan (firms sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
- Sektor pemerintah (government sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
- Sektor luar negeri (foreign sector), yaitu sektor perekonomian dunia di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor impor.
MACAM-MACAM SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga
kerja.
Sistem
ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana
pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
SISTEM
PEREKONOMIAN YANG ADA DI INDONESIA
A. SEBELUM KEMERDEKAAN
Sistem merkantilisme (1600-1800)
alasan berganti ke sistem ekonomi ini : menguntungkan pihak VOC dengan
menguasai perekonomian setiap kerajaan di Indonesia menggunakan
kebijakan-kebijakan yang pada akhirnya bersifat memaksa karena pada zaman itu
VOC datang ke Indonesia sebagai perusaahan dagang resmi pemerintah Hindia
Belanda.
Cultuurstelstel/sistem tanam paksa atau sistem monopoli (1830-1870)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : menguntungkan bagi Belanda,
apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor)yang bertujuan
seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda tergantikan
berkali lipat, serta meningkatkan kesejahteraan kepada Belanda sebagai
kapitalis.
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) 1870-1942
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : adanya desakan dari kaum Humanis
Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah yang lebih
baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya.
Pendudukan Jepang (1942-1945)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : karena penguasaan/penjajahan
pemerintah militer jepang akibat kekalahan belanda dalam melawan invasi jepang
dalam perang dunia kedua yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam dan
manusia yang terdapat dalam bumi indonesia untuk dijadikan pendukung/untuk
memenuhi kebutuhan dalam perang dunia kedua dan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi dalam industri jepang (pada waktu itu jepang merupakan negara
industri).
B. SETELAH KEMERDEKAAN
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : setelah akhir penjajahan
meninggalkan hal buruk terhadap perekonomian Indonesia antara lain :
- Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
- Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.
- Kas negara kosong.
- Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Sistem ekonomi liberal (1950-1957)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : ketidakmampuan sistem ekonomi
pasca kemerdekaan yang menyebabkan masih terjadinya kekacauan dalam ekonomi
indonesia terutama hal negatif/buruk (peninggalan penjajahan) yang belum dapat
diatasi oleh pemerintah Indonesia.
Sistem ekonomi etatisme (1959-1967)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini adalah sebagai akibat dari dekrit
presiden 5 Juli 1959 dan kegagalan dari sistem ekonomi liberal yang
mengakibatkan pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan
pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina, serta Belanda yang menjual
perusahaannya kepada pengusaha pribumi sedangkan para pengusaha pribumi belum
bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
Sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi
pancasila (1967-1998)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : stabilisasi ekonomi dan
stabilisasi politik menjadi prioritas utama yang berorientasi pada usaha
pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan
pokok rakyat. Pengendalian inflas dibutuhkan karena pada awal 1966 tingkat
inflasi kurang lebih 650 % per tahun yang merupakan kegagalan dari sistem
ekonomi etatisme.
Sistem ekonomi pancasila (1998-sekarang)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini : terjadi krisis yang merupakan
imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk.
Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat,
dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
Sumber
:
Buku
Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi), Prathama Rahardja &
Mandala Manurung Edisi ketiga